Halaman

Selasa, 28 Agustus 2012

Hujan dalam Komposisi, I

“Apakah yang kautangkap dalam suara hujan,
Dari daun-daun bugenvil basah yang teratur
Mengetuk jendela?Apakah yang kau tangkap
Dari bau tanah, dari ricik air
Yang turun di selokan?”

Ia membayangkan hubungan gaib antara tanah
Dan hujan, membayangkan rahasia daun basah
Serta ketakutan yang berulang

“Tidak ada. Kecuali bayang-bayangmu sendiri
Yang di balik pintu memimpikan ketukan itu,
Memimpikan sapa pinggir hujan, memimpikan
Bisik yang membersit dari titik air
Menggelincir dari daun dekat jendela itu
Atau memimpikan semacam suku kata
Yang akan mengantarmu tidur.”

Barangkali sudah terlalu sering ia
Mendengarnya, dan tak lagi mengenalnya

Tidak ada komentar: