Halaman

Selasa, 28 Agustus 2012

Percakapan Malam Hujan

Hujan, yang mengenakan mantel, sepatu panjang, dan
payung, berdiri di samping tiang listrik. Katanya kepada
lampu jalan, “Tutup matamu dan tidurlah. Biar kujaga
malam.”

“Kau hujan memang suka serba kelam serba gaib serba suara
desah; asalmu dari laut, langit, dan bumi; kembalilah,
jangan menggodaku tidur. Aku sahabat manusia. Ia suka
terang.”

(1973)
(“Percakapan Malam Hujan”, Sapardi Djoko Damono dalam Hujan Bulan Juni)

Tidak ada komentar: