Halaman

Selasa, 28 Agustus 2012

Bayangan Dalam Hujan

1. menghitam langit, namun belum muncul jua

galau benar dibuatnya

orang-orang berhambur terhampar

suara telah tergantikan

tiba-tiba SMS masuk “hujan”

kata yang memaksa

iya, aku masih mengintip dibalik jendela dan membiarkan terpaan air yang menampar wajahku

masihkah kau menanti dan berharap akan datang hujan

muak, mungkin kata yang hadir

namun, hujan tetaplah hujan.

tanganku tak kuasa membuat kata

sekedar kata, kata yang mewakili rasa

rasa ini terlalu mencerca pikiranku

hujan mereda, namun kata tak muncul

2. ada yang tertinggal

yang selalu tersangkut dihati

apakah kau mengerti?

saat semua terjebak dalam dua jiwa

jiwa yang selalu menghadirkan sisi lain

tak bisa ditafsirkan kehidupan ini

aku merasakan tiap-tiap detik resahku

saat kau minta hadirku dengan sejuta kata

kata yang coba kupersembahkan untukmu, sayangku

namun, kata-kata yang kugali, terasa begitu dalam

menyayat kehidupanku

hingga aku bermaksud menghadirkan sisi lain

aku menulis, menguntitmu, dengan pertanyaan,

namun, ada yang tertinggal

hingga surat itu tak kunjung berada di hadapanmu

aku tak kuasa melawan hidupku

benarkah aku menguasai hidup atau dikuasai hidup

terombang ambing benar rasa ini

saat katamu tentang rasa

tak usah kau ucapkan aku merasakan tentang rasamu

rasamu yang membuat aku tak mengerti dengan rasa ini

bagaimana mungkin saat aku menyakini

lalu aku menghapus

3. ada yang tertinggal

semua hanya dalam abstraksi kehidupan

jalani kehidupan dua dimensi

benarkah ini nyata, atau sekedar permainan yang bermain dalam sadarku

lalu permainan ini yang sedang melintas dalam kehidupan

mengkibiri arti yang terkurai, dalam pangkuang sang hujan di pagi hari

4. ada yang tertinggal

matahari melambat menyapa

terpaan kata yang melayang beserta guyuran hujan

aku hanya duduk termenung dengan kata-kata yang tertinggal kala hujan

Tidak ada komentar: